Materi MPLS " Strategi Pemuda Mengatasi Terorisme Dan Radikalisme " SMA SULA 1
Strategi Pemuda Mengatasi Terorisme Dan Radikalisme
Peranan Pemuda Mengatasi Terorisme dan Radikalisme
Berbicara
tentang terorisme dan radikalisme, yang tentunya bukan menjadi tanggung jawab
pemerintah semata tetapi masyrakat juga ikut berperan terutama pemuda. Pemuda
harus menjadi agent of change yaitu menjadi pionir dalam memberantas
kasus-kasus terorisme yang belakangan ini kerap terjadi. Di samping juga
anak-anak yang masih dalam tahap pembentukan pribadinya sehingga memerlukan
bimbingan khusus dari orang tua tentunya agar nantinya tidak terseret dalam
paham radikalisme serta tindak terorisme.
Para pemuda
mempunyai peran penting dalam mengatasi masalah tersebut, pemuda selalu menjadi
target utama para kelompok radikal karena pemuda selama ini gampang untuk
dihasut. Tetapi pemuda juga memiliki potensi untuk memberantas masalah-masalah
terorisme dan radikalisme di Indonesia. Berikut ini ada 4 strategi yang harus
dilakukan untuk memberantas terorisme dan radikalisme:
Meningkatkan
Pemahaman Keagamaan
Radikalisme
di kalangan pemuda disebabkan oleh minimnya pemahaman agama. Belajar agama
secara dangkal dapat memicu mereka melakukan kekerasan, bahkan atas nama agama.
Tindakan terorisme balakangan ini dilakukan dengan cara bunuh diri, misalnya
bom bunuh diri, sebab Islam justru melarang tindakan bunuh diri, sehingga
tindakan terorisme dalam bentuk apapun sangat bertentangan dengan ajaran
Islam. Tindakan terorisme mengatasnamakan Islam sering mengaitkan perbuatannya
dengan jihad, padahal mereka sebenarnya tidak tahu makna jihad sesungguhnya.
Untuk itu seorang pemuda harus belajar agama pada yang ahlinya yang tahu
betul apa arti jihad sesungguhnya.
Membentuk
komunitas-komunitas damai di lingkungan sekitar
Pemuda bisa
menjadi pionir dalam pembentukan komunitas cinta damai di lingkungannya.
Komunitas-komunitas tersebut lah yang melakukan sosialisasi ke masyarakat
maupun ke sekolah-sekolah akan bahaya paham radikalisme. Selain itu
komunitas-komunitas ini juga ikut aktif dalam pengawasan sehingga jika dalam
lingkungannya terdapat hal-hal yang mencurigakan terkait penyebaran virus
radikalisme segera melaporkannya ke pihak yang memiliki wewenang seperti tokoh
masyarakat dan tokoh agama.
Menyebarkan
Virus Damai di Dunia Maya
Hasil
penelitian terbaru mencatat pengguna internet di Indonesia yang berasal dari
kalangan anak-anak dan remaja diprediksi mencapai 30 juta. Mereka menggunakan
internet hanya untuk mencari informasi, untuk terhubung dengan teman (lama dan
baru) dan untuk hiburan. Hal inilah yang menjadi celah bagi para penyebar
paham radikalisme untuk menyebarkan pahamnya di dunia maya. Oleh karena itu,
dibutuhkan aksi nyata dari pemuda untuk menangkal informasi-informasi yang
menyesatkan dengan mengunggah konten damai di sosial media seperti tulisan,
komik, dan meme. Sehingga konten-konten damai yang bertebaran di dunia maya
dapat mengalahkan konten-konten radikal dan kebencian yang disebarkan oleh
kelompok-kelompok radikal,.
Menjaga
Persatuan dan Kesatuan
Generasi
muda adalah generasi penerus bangsa yang
mempunyai kemampuan ,keberanian dan tekad yang kuat untuk melindungi
Bangsa Indonesia . Generasi muda adalah warga negara
yang menjadi unsur penting dalam suatu negara.
Sikap bela negara para generasi muda
saat ini dapat dilakukan dengan menunjukkan
perilaku-perilaku positif sesuai dengan Pancasila
dan UUD 1945 dengan menjunjung tinggi
persatuan dan kesatuan bangsa yang
bertujuan untuk melawan segala macam paham kebencian dan kekerasan
yang ingin merusak keutuhan NKRI.
Itulah
keempat strategi dalam mencegah paham radikalisme dan terorisme. Cara ini harus
diketahui oleh siapa pun termasuk generasi muda yang menjadi ujung tombak
bangsa serta harus diaplikasikan ke segala aspek kehidupan agar
kedepannya tidak terjadi lagi peristiwa-peristiwa yang berbau kekerasan, demi
terciptanya Indonesia yang damai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar